Kenali Tanda Awal Diare Pada Anak dan Pencegahannya
Apa itu diare?
Diare akut didefinisikan sebagai keluarnya cairan abnormal atau tinja yang tidak berbentuk (cair), yang disertai dengan peningkatan frekuensi buang air besar (BAB) sebanyak 3x atau lebih dalam sehari.
Penyebab
- Alergi
- Infeksi Virus atau Bakteri
- Kelainan anatomi usus
- Gangguan penyerapan di usus
- Keracunan makanan
- Tumor
Gejala
- Bab cair
- Perut Kembung
- Mual dan Muntah
- Lemas
- Nyeri Perut
- Demam
Anjuran
Penanganan yang bisa dillakukan orang tua di rumah jika anak mengalami diare antara lain sebagai berikut :
- Mengganti cairan dan elektrolit yang hilang (rehidrasi). Misalnya oralit.
- Nutrisi yang baik. Tetap berikan susu dan makanan
- Probiotik dan symbiotik
- Antidemam bila diperlukan, seperti parasetamol atau ibuprofen
Pencegahan
- Memberikan ASI eksklusif pada bayi sampai dengan anak usia 2 tahun.
- Menjaga Hygiene
- Membiasakan anak untuk mencuci tangan
- Memberikan anak makanan yang bergizi
Kapan Kita Harus ke Dokter??
Jika anak mengalami diare dan terdapat tanda dehidrasi, maka sebaiknya segera berobat ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.
Tanda Dehidrasi meliputi :
- Tampak lemas dan pucat
- Mata cekung
- Sangat kehausan
- Mulut dan bibir kering
- Tubuh terasa dingin
- Jumlah urine sedikit dan warnanya kuning pekat kecoklatan
- Saat menangis, air mata hanya sedikit atau bahkan tidak keluar sama sekali
- Mengantuk terus menerus
Seperti telah disebutkan sebelumnya, diare pada anak juga bisa disebabkan oleh hal-hal lain. Jika penyebabnya adalah alergi atau penyakit tertentu, sebaiknya periksakan anak ke dokter agar dapat ditangani sesuai penyebabnya.
Selain itu, jika gejala diare pada anak semakin berat, tak kunjung membaik dalam beberapa hari, atau mengalami tanda-tanda dehidrasi, segeralah bawa ia ke Dokter terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.